Keuangan Bisnis Bocor Setelah High Season? Ini 6 Cara Atasinya!

Keuangan Bisnis Bocor Setelah High Season? Ini 6 Cara Atasinya!

Pernah nggak merasa bisnis Sobat Singa laris manis saat high season, tapi begitu masuk bulan berikutnya, saldo keuangan malah bikin geleng-geleng kepala? MinSing sering dengar cerita dari pelaku usaha yang mengalami hal serupa, omzet naik saat musim ramai, tapi keuangan langsung bocor setelahnya.

Nah, di artikel ini MinSing bakal bantu Sobat Singa paham kenapa kondisi itu bisa terjadi dan bagaimana cara menghindarinya supaya keuangan bisnismu tetap stabil sepanjang tahun. MinSing mau ngajak Sobat Singa buat refleksi bareng soal pentingnya pengelolaan keuangan setelah masa sibuk berjualan.

Yuk, lanjut baca supaya bisnis Sobat Singa nggak cuma ramai sesaat, tapi juga kuat secara finansial ke depannya.

Kenapa Keuangan Bisa Kacau Setelah High Season?

Setelah momen high season seperti Lebaran, akhir tahun, atau event besar lainnya, banyak pelaku usaha menghadapi tantangan baru.

Berikut beberapa penyebab umum bocornya keuangan setelah masa ramai:

  • Pengeluaran tak terkontrol

Saat omzet naik, biasanya ada dorongan buat belanja lebih banyak—baik stok barang, alat pendukung, atau biaya promosi.

  • Gagal menyisihkan keuntungan

Semua hasil penjualan habis diputar, tanpa menyisakan dana cadangan.

  • Penurunan drastis dalam penjualan

Setelah musim ramai, konsumen cenderung menahan belanja, bikin arus kas langsung turun tajam.

  • Pembayaran utang jatuh tempo

Banyak yang mengambil utang untuk stok musim ramai, tapi lupa mengatur jadwal bayar sesuai cash flow berikutnya.

Jadi walau jualannya laku keras, hasil akhirnya bisa nggak kelihatan karena salah mengatur strategi finansial.

Cara Mencegah Kebocoran Keuangan Setelah Masa Sibuk

Nah, supaya Sobat Singa nggak terjebak dalam situasi keuangan yang keropos, MinSing udah siapkan beberapa langkah cerdas yang bisa langsung dipraktikkan.

1. Bikin Laporan Keuangan Harian

Setelah masa sibuk, penting banget punya catatan lengkap soal pemasukan dan pengeluaran. Ini bisa bantu Sobat Singa mengidentifikasi pos pengeluaran mana yang bisa dipangkas atau dikendalikan.

2. Pisahkan Keuntungan dan Modal

Jangan campur aduk antara uang hasil penjualan dan modal. Sisihkan keuntungan, bahkan kalau perlu langsung masukkan ke rekening terpisah agar tidak terpakai.

3. Rencanakan Dana Cadangan

Buat anggaran khusus untuk mengantisipasi penurunan omzet di bulan-bulan berikutnya. Idealnya, dana darurat bisnis bisa menutup kebutuhan operasional minimal 2–3 bulan.

4. Kelola Stok dengan Lebih Efisien

Jangan terlalu agresif menambah stok setelah masa ramai. Evaluasi barang mana yang cepat laku dan mana yang justru menumpuk. Belanja dengan strategi, bukan emosi.

5. Lakukan Penjualan Bertahap dan Promosi Taktis

Biar cash flow tetap jalan, buat promo kecil yang tidak terlalu membebani margin. Fokus pada repeat order pelanggan yang sudah percaya dengan brand Sobat Singa.

6. Review Biaya Operasional

Cek apakah ada pos pengeluaran yang bisa ditekan setelah high season. Misalnya, biaya pengemasan, iklan, atau outsourcing bisa diatur ulang agar lebih efisien.

Dengan strategi di atas, Sobat Singa bisa tetap mempertahankan kesehatan finansial bisnis meskipun masa high season sudah lewat.

Saatnya Fokus pada Keberlanjutan, Bukan Sekadar Lonjakan

Sobat Singa, masa high season memang menyenangkan, tapi jangan biarkan momen tersebut bikin kita lengah. Kunci dari bisnis yang tahan banting bukan hanya seberapa besar omzetnya saat ramai, melainkan seberapa stabil keuangannya setelahnya.

Kalau Sobat Singa merasa butuh dorongan tambahan untuk merapikan cash flow atau modal kerja setelah musim sibuk, ada opsi yang bisa dimanfaatkan. Yaitu, dengan menggunakan aplikasi pinjaman daring Singa Fintech, yang bisa bantu Sobat Singa tetap bergerak tanpa harus panik soal dana.

Prosesnya cepat, praktis, dan cocok untuk pelaku usaha mikro hingga menengah. Cek informasi selengkapnya di website dan aplikasi Singa Fintech!

Yuk, mulai benahi keuangan bisnis Sobat Singa dari sekarang. Jangan biarkan momen ramai hanya jadi memori manis tanpa hasil nyata.

Saatnya Sobat Singa jadi pelaku usaha yang nggak cuma jago jualan pas ramai, tapi juga pintar mengatur strategi pas sepi. Tetap semangat, Sobat Singa!

Singa Fintech, Aplikasi Pinjaman Daring Terpercaya

Untuk mempermudah proses pinjaman dan mengelola keuangan Sobat Singa, segera unduh aplikasi Singa Fintech langsung dari Google Play Store atau App Store. Dengan aplikasi ini, Sobat Singa bisa mengajukan pinjaman daring terpercaya yang CEPAT, TANPA JAMINAN dengan BUNGA RENDAH, serta BERIZIN dan DIAWASI oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dengan surat izin nomor KEP-47/D.05/2020. Singa Fintech juga memiliki sertifikasi ISO dengan No. Sertifikat: ISMS1001242 yang berkomitmen untuk menjaga data pribadi Sobat Singa AMAN terlindungi dengan fitur canggih liveness detection untuk keamanan ekstra.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dan produk pinjaman Singa Fintech, jangan ragu untuk menghubungi MinSing melalui telepon di 1500066 atau email di cs@singa.id. Layanan konsumen MinSing tersedia setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08:00 hingga 17:00 WIB.

Jangan lupa untuk mengikuti MinSing di semua akun sosial media untuk mendapatkan update terbaru, tips seputar solusi keuangan, dan informasi menarik lainnya. Kunjungi website Singa Fintech di Singa.id, atau temukan MinSing di platform sosial media berikut:

Tetap terhubung untuk mendapatkan solusi keuangan yang terbaik dan terpercaya dari Singa Fintech! #LifeBetterWithSinga

Keuangan Bisnis Bocor Setelah High Season? Ini 6 Cara Atasinya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

TKB Information

Sesuai dengan prinsip transparansi informasi untuk perlindungan Pengguna yang wajib dilaksanakan oleh penyelenggara Layanan Pendaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dan diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan pada POJK 10/POJK 05/2022 dan SEOJK No.19 Tahun 2023, maka Singa Fintech mempublikasikan Tingkat Keberhasilan Penyelesaian Pinjaman dalam 90 hari (TKB90), 60 hari (TKB60), 30 hari (TKB30), 0 hari (TKB0) sebagaimana tertera.

Semakin tinggi presentasi TKB90 yang tertera, menandakan semakin baiknya penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian pinjam meminjam antara pemberi dan penerima pinjaman.

Rumus perhitungan yang digunakan : 

1. TKB90

TKB 90 = 100% – TWP 90

TWP 90 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 90 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

2. TKB60

TKB 60 = 100% – TWP 60

TWP 60 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 60 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

3. TKB30

TKB 30 = 100% – TWP 30

TWP 30 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 30 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

4. TKB0

TKB 0 = 100% – TWP 0

TWP 0 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 0 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%