Film A Business Proposal Gagal di Bioskop, Drakornya Makin Populer!

Film A Business Proposal Gagal di Bioskop, Drakornya Makin Populer!

Halo, Sobat Singa! Kali ini, MinSing ingin membahas fenomena unik di dunia hiburan, terutama soal adaptasi film A Business Proposal yang baru-baru ini turun layar.

Meski filmnya mengalami nasib kurang beruntung, versi drama Korea justru semakin populer. Yuk, kita bahas lebih detail mengenai isu ini dan pelajari alasan mengapa Sobat Singa perlu tahu lebih banyak!

Penyebab Film A Business Proposal Turun Layar

Film A Business Proposal, yang disutradarai oleh Rako Prijanto, resmi turun layar pada 14 Februari 2025 setelah hanya tujuh hari tayang di bioskop.

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kegagalan film ini:

1. Kontroversi Aktor Utama

Abidzar Al-Ghifari, aktor utama film ini, menjadi sorotan karena pernyataannya yang dianggap menyinggung penggemar drama Korea A Business Proposal. Hal ini memicu gelombang boikot yang membuat banyak penonton enggan menyaksikan film tersebut di bioskop.

2. Kurangnya Riset Akting

Dalam beberapa wawancara, Abidzar mengaku tidak menonton versi drama Korea sebagai bagian dari risetnya. Hal ini menimbulkan kritik dari penggemar yang merasa film tidak memberikan penghormatan yang cukup pada versi aslinya.

3. Persaingan Ketat di Bioskop

Film ini harus bersaing dengan beberapa film baru yang dirilis pada 13 Februari 2025. Jadwal tayang yang digeser semakin memperparah situasi dan membuat film kehilangan momentum.

Permintaan Maaf Aktor Utama

Menanggapi kritik dari berbagai pihak, Abidzar akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya selama masa promosi. Sayangnya, permintaan maaf ini datang terlambat dan tidak mampu mengubah hasil akhir penayangan film.

Drama Korea A Business Proposal Makin Populer

Ironisnya, di saat versi filmnya meredup, drama Korea A Business Proposal justru makin naik daun. Serial ini melejit ke posisi kedua di Netflix, tepat di bawah The Trauma Code: Heroes on Call.

Sinopsis Drama A Business Proposal

Drama ini mengisahkan Shin Ha Ri (diperankan oleh Kim Sejeong), seorang food researcher yang jatuh cinta pada sahabatnya. Ketika diminta menggantikan sahabatnya Jin Young Seo (Seol In Ah) untuk kencan buta, dia bertemu dengan CEO perusahaan tempat dia bekerja, Kang Tae Mu (Ahn Hyo Seop).

Tanpa mengetahui identitas asli Shin Ha Ri, Kang Tae Mu bertekad untuk menikahinya. Drama ini tidak hanya menampilkan kisah cinta utama, tetapi juga kisah cinta second lead antara Jin Young Seo dan sekretaris setia Kang Tae Mu, yang diperankan oleh Kim Min Kyu.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kegagalan Film?

Ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil dari kegagalan adaptasi film ini:

1. Pentingnya Riset dan Penghormatan pada Materi Asli

Adaptasi film atau serial harus memberikan penghormatan pada karya aslinya agar penggemar tetap merasa dihargai.

2. Manajemen Krisis yang Efektif

Setiap kontroversi harus ditangani dengan cepat dan tepat agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

3. Kualitas Konten adalah Kunci

Konten yang kuat dan sesuai dengan ekspektasi penggemar dapat mendorong popularitas karya.

Peluang di Tengah Kegagalan

Meski versi film mengalami penurunan, fenomena ini menunjukkan betapa besarnya potensi adaptasi dari drama Korea di Indonesia. Dengan penggarapan yang lebih serius, adaptasi ke depannya bisa menuai sukses yang lebih besar.

Sobat Singa yang mungkin ingin menonton atau mendukung karya-karya favorit bisa mencari dukungan finansial yang sesuai dengan kebutuhan. Singa Fintech adalah aplikasi pinjaman online yang terpercaya dan mudah digunakan.

Singa Fintech hadir untuk Sobat Singa yang membutuhkan solusi praktis dan cepat. Jadi, jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dan nikmati kenyamanan mengelola keuangan Sobat Singa.

Yuk, terus dukung karya-karya terbaik dan ciptakan pengalaman hiburan yang lebih seru!

Singa Fintech, Aplikasi Pinjaman Online Terpercaya

Untuk mempermudah proses pinjaman dan mengelola keuangan Sobat Singa, segera unduh aplikasi Singa Fintech langsung dari Google Play Store atau App Store. Dengan aplikasi ini, Sobat Singa bisa mengajukan pinjaman online terpercaya yang CEPAT, TANPA JAMINAN dengan BUNGA RENDAH, serta BERIZIN dan DIAWASI oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dengan surat izin nomor KEP-47/D.05/2020. Singa Fintech juga memiliki sertifikasi ISO dengan No. Sertifikat: ISMS1001242 yang berkomitmen untuk menjaga data pribadi Sobat Singa AMAN terlindungi dengan fitur canggih liveness detection untuk keamanan ekstra.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dan produk pinjaman Singa Fintech, jangan ragu untuk menghubungi MinSing melalui telepon di 1500066 atau email di cs@singa.id. Layanan konsumen MinSing tersedia setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08:00 hingga 17:00 WIB.

Jangan lupa untuk mengikuti MinSing di semua akun sosial media untuk mendapatkan update terbaru, tips seputar solusi keuangan, dan informasi menarik lainnya. Kunjungi website Singa Fintech di Singa.id, atau temukan MinSing di platform sosial media berikut:

Tetap terhubung untuk mendapatkan solusi keuangan yang terbaik dan terpercaya dari Singa Fintech! #LifeBetterWithSinga

Film A Business Proposal Gagal di Bioskop, Drakornya Makin Populer!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

TKB Information

Sesuai dengan prinsip transparansi informasi untuk perlindungan Pengguna yang wajib dilaksanakan oleh penyelenggara Layanan Pendaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dan diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan pada POJK 10/POJK 05/2022 dan SEOJK No.19 Tahun 2023, maka Singa Fintech mempublikasikan Tingkat Keberhasilan Penyelesaian Pinjaman dalam 90 hari (TKB90), 60 hari (TKB60), 30 hari (TKB30), 0 hari (TKB0) sebagaimana tertera.

Semakin tinggi presentasi TKB90 yang tertera, menandakan semakin baiknya penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian pinjam meminjam antara pemberi dan penerima pinjaman.

Rumus perhitungan yang digunakan : 

1. TKB90

TKB 90 = 100% – TWP 90

TWP 90 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 90 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

2. TKB60

TKB 60 = 100% – TWP 60

TWP 60 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 60 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

3. TKB30

TKB 30 = 100% – TWP 30

TWP 30 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 30 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

4. TKB0

TKB 0 = 100% – TWP 0

TWP 0 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 0 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%