Himbauan! Waspada Penipuan !

Jaga diri dari segala bentuk upaya penipuan yang mengatasnamakan Singa Fintech (PT. Abadi Sejahtera Finansindo).

Peringatan !

HATI-HATI, TRANSAKSI INI BERISIKO TINGGI, ANDA DAPAT SAJA MENGALAMI KERUGIAN ATAU KEHILANGAN UANG. JANGAN BERUTANG JIKA TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN MEMBAYAR. PERTIMBANGKAN SECARA BIJAK SEBELUM BERTRANSAKSI.

10 Harga Rumah Termahal di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 Harga Rumah Termahal di Dunia, Indonesia Termasuk?

Pasti Sobat Singa penasaran, kan, seberapa mahal harga rumah di Indonesia dibandingkan dengan negara lain? Apalagi, semakin hari harga properti terus meningkat, sementara pendapatan rata-rata tidak selalu sebanding.

Kali ini, MinSing akan membahas harga rumah termahal di dunia, dan di mana posisi Indonesia dalam perbandingan ini. Yuk, simak selengkapnya!

10 Negara dengan Harga Rumah Paling Mahal di Dunia

Berdasarkan laporan terbaru dari BestBrokers, harga rumah di seluruh dunia bervariasi, tergantung pada faktor ekonomi dan standar hidup masing-masing negara. Laporan ini mengukur harga rumah di 62 negara, menggunakan satuan per meter persegi dalam dolar AS, dan membandingkannya dengan rata-rata pendapatan tahunan penduduk.

Berikut adalah 10 negara dengan harga rumah termahal:

1. Turki

  • Harga rumah: Rp 39 juta per meter persegi
  • Pendapatan rata-rata: Rp 47 juta per tahun
  • Rasio harga rumah terhadap pendapatan: 81,45%

2. Nepal

  • Harga rumah: Rp 23,4 juta per meter persegi
  • Pendapatan rata-rata: Rp 39 juta per tahun
  • Rasio harga rumah terhadap pendapatan: 59,04%

3. India

  • Harga rumah: Rp 22,9 juta per meter persegi
  • Pendapatan rata-rata: Rp 46 juta per tahun
  • Rasio harga rumah terhadap pendapatan: 49,86%

4. Indonesia

  • Harga rumah: Rp 17 juta per meter persegi
  • Pendapatan rata-rata: Rp 37 juta per tahun
  • Rasio harga rumah terhadap pendapatan: 48,35%

5. Armenia

  • Harga rumah: Rp 45 juta per meter persegi
  • Pendapatan rata-rata: Rp 98 juta per tahun
  • Rasio harga rumah terhadap pendapatan: 46,12%

6. Korea Selatan

  • Harga rumah: Rp 166 juta per meter persegi
  • Pendapatan rata-rata: Rp 430 juta per tahun
  • Rasio harga rumah terhadap pendapatan: 38,71%

7. Peru

  • Harga rumah: Rp 25 juta per meter persegi
  • Pendapatan rata-rata: Rp 77 juta per tahun
  • Rasio harga rumah terhadap pendapatan: 33,01%

8. Republik Dominika

  • Harga rumah: Rp 22 juta per meter persegi
  • Pendapatan rata-rata: Rp 76 juta per tahun
  • Rasio harga rumah terhadap pendapatan: 29,06%

9. Brasil

  • Harga rumah: Rp 22 juta per meter persegi
  • Pendapatan rata-rata: Rp 79 juta per tahun
  • Rasio harga rumah terhadap pendapatan: 28,10%

10. Chile

  • Harga rumah: Rp 36 juta per meter persegi
  • Pendapatan rata-rata: Rp 131 juta per tahun
  • Rasio harga rumah terhadap pendapatan: 28,01%

Mengapa Harga Rumah Bisa Sangat Mahal?

Dalam laporan ini, yang menarik adalah kenyataan bahwa negara-negara dengan perekonomian rendah ternyata memiliki harga rumah yang tinggi, meskipun pendapatan mereka juga tergolong rendah. Hal ini mengindikasikan ketidakseimbangan antara harga properti dan daya beli masyarakat.

Misalnya, Turki dan Nepal, meskipun memiliki harga rumah yang relatif lebih rendah daripada negara maju, namun rasio harga rumah terhadap pendapatan sangat tinggi. Ini menjadi tantangan besar bagi banyak penduduk lokal yang kesulitan untuk membeli rumah.

Sementara itu, Korea Selatan memiliki harga rumah yang sangat tinggi meskipun negara tersebut tidak terpengaruh inflasi setinggi negara lainnya. Harga rumah di Korea Selatan bahkan bisa mencapai Rp 166 juta per meter persegi, jauh lebih tinggi daripada harga rumah di negara maju lainnya seperti Amerika Serikat.

Indonesia, Keempat dengan Harga Rumah Termahal

Indonesia menduduki posisi keempat dengan harga rumah yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan rata-rata warganya. Harga rumah di Indonesia sekitar Rp 17 juta per meter persegi, sementara rata-rata pendapatan tahunan hanya sekitar Rp 37 juta.

Dengan rasio harga rumah terhadap pendapatan sebesar 48,35%, ini tentu menjadi masalah bagi banyak orang yang ingin membeli rumah.

Harga rumah di Indonesia yang semakin mahal ini tentu mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi generasi muda yang baru memulai karier mereka. Oleh karena itu, penting untuk memikirkan solusi finansial yang dapat membantu mewujudkan impian membeli rumah.

Apa Solusi untuk Menghadapi Harga Rumah yang Mahal?

Mengingat kondisi harga properti yang terus naik, banyak orang mencari cara alternatif untuk memiliki rumah. Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah dengan memanfaatkan pinjaman online yang mudah dan cepat.

Dengan adanya platform pinjaman online seperti Singa Fintech, Sobat Singa bisa mendapatkan akses ke dana yang bisa digunakan untuk membeli rumah atau kebutuhan properti lainnya.

Dari data yang ada, Indonesia memang masuk dalam daftar negara dengan harga rumah termahal, meskipun bukan yang tertinggi. Rasio harga rumah terhadap pendapatan yang tinggi ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat.

Jika Sobat Singa ingin memiliki rumah, perencanaan keuangan yang baik serta memanfaatkan berbagai solusi finansial bisa menjadi kunci utama. Salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan adalah dengan mengajukan pinjaman online, yang dapat membantu meringankan biaya pembelian rumah.

Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut tentang pinjaman online Singa Fintech yang bisa membantu Sobat Singa mencapai tujuan memiliki rumah. Temukan solusi finansial yang sesuai dengan kebutuhanmu melalui aplikasi Singa Fintech dan wujudkan impian memiliki rumah!

Singa Fintech, Aplikasi Pinjaman Online Terpercaya

Untuk mempermudah proses pinjaman dan mengelola keuangan Sobat Singa, segera unduh aplikasi Singa Fintech langsung dari Google Play Store atau App Store. Dengan aplikasi ini, Sobat Singa bisa mengajukan pinjaman online terpercaya yang CEPAT, TANPA JAMINAN dengan BUNGA RENDAH, serta BERIZIN dan DIAWASI oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dengan surat izin nomor KEP-47/D.05/2020. Singa Fintech juga memiliki sertifikasi ISO dengan No. Sertifikat: ISMS1001242 yang berkomitmen untuk menjaga data pribadi Sobat Singa AMAN terlindungi dengan fitur canggih liveness detection untuk keamanan ekstra.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dan produk pinjaman Singa Fintech, jangan ragu untuk menghubungi MinSing melalui telepon di 1500066 atau email di cs@singa.id. Layanan konsumen MinSing tersedia setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08:00 hingga 17:00 WIB.

Jangan lupa untuk mengikuti MinSing di semua akun sosial media untuk mendapatkan update terbaru, tips seputar solusi keuangan, dan informasi menarik lainnya. Kunjungi website Singa Fintech di Singa.id, atau temukan MinSing di platform sosial media berikut:

Tetap terhubung untuk mendapatkan solusi keuangan yang terbaik dan terpercaya dari Singa Fintech! #LifeBetterWithSinga

10 Harga Rumah Termahal di Dunia, Indonesia Termasuk?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

TKB Information

Sesuai dengan prinsip transparansi informasi untuk perlindungan Pengguna yang wajib dilaksanakan oleh penyelenggara Layanan Pendaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dan diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan pada POJK 10/POJK 05/2022 dan SEOJK No.19 Tahun 2023, maka Singa Fintech mempublikasikan Tingkat Keberhasilan Penyelesaian Pinjaman dalam 90 hari (TKB90), 60 hari (TKB60), 30 hari (TKB30), 0 hari (TKB0) sebagaimana tertera.

Semakin tinggi presentasi TKB90 yang tertera, menandakan semakin baiknya penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian pinjam meminjam antara pemberi dan penerima pinjaman.

Rumus perhitungan yang digunakan : 

1. TKB90

TKB 90 = 100% – TWP 90

TWP 90 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 90 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

2. TKB60

TKB 60 = 100% – TWP 60

TWP 60 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 60 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

3. TKB30

TKB 30 = 100% – TWP 30

TWP 30 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 30 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

4. TKB0

TKB 0 = 100% – TWP 0

TWP 0 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 0 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%